Wednesday, 25 March 2009
LIPUTAN MERPATI LIVE INBOX SCTV
Inbox Ngamen di Televisi
By admin
Saturday, June 28, 2008 15:00:00
Sabtu, 28 Juni 2008
Inbox Ngamen di Televisi
Penyanyi atau band yang tampil bisa berinteraksi dengan penonton maupun pemirsa melalui hubungan telepon 3G.
Piyu sedang menikmati makan paginya di Makassar, hari itu. Ia harus berkomunikasi lewat telepon berteknologi 3G dengan penggemarnya dan disiarkan dalam acara in box yang digarap live di Medan.
Acara in box pukul 08.00 WIB (Senin-Kamis) ini cukup membuat para penyanyi maupun band agak kerepotan di pagi hari. Pasalnya, tim produksi akan menggeret siapa pun penyanyi maupun anggota grup band untuk menyapa penggemarnya melalui layanan 3G.
Di mana pun mereka sedang berada dan apa pun yang sedang mereka lakukan, pokoknya si penyanyi maupun personel grup band harus cuap-cuap di depan layar telepon seluler dan ditayangkan secara langsung. Perbedaaan letak tempat yang sangat jauh antara lokasi produksi dan lokasi si penyanyi pun tak menjadi kendala.
Acara tampak berjalan lancar di layar televisi. Tapi, ada kalanya, tim produksi beberapa kali kewalahan jika sinyal telepon selular yang mereka persiapkan ternyata tak menjangkau lokasi shooting in box. ''Agak lumayan panik juga jika tiga buah penyedia jaringan telepon seluler yang kami gunakan ternyata tidak terdeteksi sinyalnya,'' ujar salah satu produser in box, Biobina Tridanti.
Mau tak mau, tim produksi harus wira-wiri mencari lokasi yang ada sinyal. Tak jarang, karena sinyal tak kunjung muncul, tim mengubah susunan acara yang ada di rundown acara, sampai tim produksi menemukan lokasi yang bersinyal di sekitar acara in box diproduksi.
in box adalah acara pagi hari di SCTV. Hadir sejak januari 2008, acara ini mengungguli program sebelumnya di waktu yang sama, seperti Panorama Pagi dan Seger Bener. Menayangkan 10 videoklip paling digemari, in box menghadirkan penyanyi atau grup band tampil ala mengamen, tanpa panggung. Tanpa panggung berarti penyanyi atau grup band bebas berinteraksi dengan penonton di lokasi. ''Secara psikologis kami inginnya penonton berada di tempat sejajar dan bisa menyentuh artis idolanya,'' tambah Febri Mutia, line producer SCTV.
Nama in box diambil dari istilah dunia gadget (peranti elektronik). Ini sesuai dengan pemanfaatan teknologi, seperti layanan multimedia messaging service (MMS) dan juga layanan 3G (third generation) di acara ini. Kedua teknologi itu memberikan keleluasaan bagi siapa pun yang memiliki telepon genggam untuk berpartisipasi dalam acara ini.
Tidak hanya meminta ditayangkan video klip yang diinginkan, pemirsa juga bisa berinteraksi dengan bicara langsung melalui layar telepon genggam yang ditayangkan di layar kaca SCTV, untuk sekadar menyapa teman maupun sanak saudaranya. ''Kami meng-akomodir masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang senang sekali bisa tampil di televisi,'' ujar Febri.
Bermaksud menghasilkan tayangan yang lebih segar dan tidak cepat membosankan, latar belakang lokasi secara rutin berganti. Beberapa kota besar pun disambangi in box, dari barat sampai ke belahan timur Indonesia.
Untuk memproduksi program ini pun tim produksi harus membawa sebuah OB van, mobil yang dilengkapi peranti yang terhubung dengan satelit untuk menyiarkan in box langsung dari lokasi. Selain OB van yang selalu dalam posisi siap pakai, tim hanya menyediakan dua-tiga tenda istirahat untuk penyanyi atau band yang tampil, ditambah dua bus berisi alat pendukung acara. Alat musiknya pun cukup akustik saja, tanpa menggunakan listrik.
Memberi kesan beda, in box juga mengadirkan dua-tiga penyanyi tiap kali tayang. Yang tampil pun tak hanya penyanyi maupun band yang ada di top 10 chart versi in box. Penyanyi pendatang baru maupun yang lainnya juga bisa hadir. ''Kalau yang nyanyi yang nangkring di top 10 chart terus, pasti akan bosan karena lagunya pasti yang sama juga. Jadi, kami menghindarinya dengan mengadirkan penyanyi lain yang sudah cukup dikenal,'' tambah Febri.
Menyanyi Playback
Bernanyi di kerumuman penonton di tanah terbuka, dengan alat musik akustik, tapi bisa menghasilkan suara bagus. Itulah in box.
Di layar SCTV, penyanyi yang tampil memang seperti menyanyi sungguhan dengan alunan alat musik. Benarkah begitu? Teranyata mereka tak benar-benar menyanyi. Mereka lip sync atau playback. Penyanyinya hanya buka tutup mulut, seakan-akan sedang menyanyi.
Konsep itu biasa digunakan oleh penyanyi saat tampil di program acara televisi. Selain itu jika menyanyi langsung tak sedikit waktu yang dibutuhkan untuk persiapan, seperti penyesuaian alat musik yang dipakai dan juga penyesuaian suara dengan alat sound yang ada. Padahal tak semua penyanyi punya waktu luang untuk tampil dengan alasan kesibukan masing-masing.
Format ini, sebenarnya, tak serta-merta diterima setiap penyanyi atau grup band yang tampil. Nidji, Ungu, dan Andra and The Backbone lebih memilih menyanyi langsung walau hanya dengan alat akustik. Mereka tak mau playback atau lip sync.
Pesan melalui telepon seluler yang dibacakan oleh pemandu acara juga sudah diterima sebelum acara diproduksi. Pesan-pesan yang dianggap tim layak tampillah yang akhirnya dibacakan.
Chart lagu
Untuk mendukung penampilan penyanyi atau grup band, SCTV mengadakan polling mingguan. Ini polling untuk menentukan 10 lagu teratas. Semula, susunan lagu itu baru ditentukan setelah satu pekan. Hingga pada awal pekan depannya baru mendapatkan urutan yang tepat sesuai respons permintaan dari pemirsa.
''Tapi, saat ini kami sudah bisa menentukan chart harian karena respons pemirsa sudah cukup tinggi. Sehingga hasil urutan sudah bisa ditentukan harian,'' papar Biobina.
Tingginya respons permirsa ini pun disambut dengan perubahan jam tayang. Jika pada dua pekan awal hanya Senin-Kamis, pekan ketiga hingga saat ini in box tayang Senin-Jumat. Lamanya jam tayang in box juga diperpanjang. Semula hanya 60 menit, sejak dua bulan lalu menjadi 90 menit.
Untuk menghindari kemungkinan adanya kejenuhan pemirsa akibat perpanjangan waktu, in box juga menghadirkan pasangan host yang berbeda tiap pekannya. Host yang dipilih tidak harus memiliki latar belakang master of ceremony (MC). SCTV tak segan mengajak juga host pendatang baru baik dari kalangan artis film, sinetron maupun model.
Promosi Pendatang baru
in box juga menjadi ajang promosi para band pendatang baru, seperti Merpati Band, band asal Ciamis, Jawa Barat, yang berdiri akhir 2002. Untuk tampil dalam in box episode Kamis (26/6), grup band yang digawangi Rani (vokal), Ayus (gitar), Boegil (drum), Andi (suara latar dan gitar), Liez (gitar utama) tak perlu persiapan khusus.
Mereka membawakan beberapa lagu dari album perdana mereka, di antaranya 'Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah' dan 'Minta Hatiku'. Mereka bernyanyi santai dengan format playback. Merpati Band mengusung lagu pop dengan campuran sedikit rock, dengan tema utama lagunya bercerita tentang kesetiaan. ''Menyenangkan juga bisa tampil di acara in box, jadi ajang promosi buat kita,'' ujar Rani.
Merpati sudah tampil lebih dari lima kali dalam acara in box yang dihelat di Jakarta maupun di luar Jakarta dan luar Pulau Jawa. Munculnya Merpati dalam in box pun berhasil membantu penjualan album mereka yang sudah mencapai 34 ribu, baik compact disc maupun kaset.
Syarat
Selain sudah harus mulai dikenal, band yang tampil harus sudah memiliki album. Band yang tampil juga harus mempunyai karakter suara dan jenis musik yang memang digemari pemirsa. ''Yang paling utama mereka punya video klip. Kan inti acara ini adalah video klip kalau tidak punya video klip ya tidak bisa tampil,'' jelas Biobina.
(fia )
Sumber: Republika Online
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=339271&kat_id=477
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
sukses slalu buat merpati band..
ReplyDeletemksh diary dukung dan doain terus merpati ya........!
ReplyDeleteudah pasti dunk...
ReplyDeletetetep semangattt yach...!!
dukung dan doian merpati trus ya!
ReplyDeletesukses sllu wat merpati..
ReplyDeletebang gmn kabar merpati? bubar?
ReplyDelete