SAYAP SAYAP MERAH MERPATI
HE HE HE HE PAKE TOPI UDAH KAYAK PESULAP AJA
GW DAN GITAR SI KUKUT
WITH CHARLY ST12
INILAH SAYAP SAYAP MERPATI
Sunday, 29 March 2009
Wednesday, 25 March 2009
PERINGATAN HARI MUSIK 2008
HARI MUSIK DIGELAR DENGAN RENUNGAN, KONSER & KONSEP;SEDERHANA
TUGU Proklamasi dianggap sebagai tugu yang bisa mengibarkan semangat. Termasuk ketika peringatan Hari Musik Indonesia 9 Maret 2008 berlangsung sederhana di Tugu Proklamasi Menteng Jakarta Pusat. di depan patung pahlawan proklamasi Soekarno dan Hatta.
Acara tersebut digelar dan didukung oleh PAPRI, FPPAPMI, GAPERINDO, LK-GAP, FPAIPHKI, FP-HKI, NAGASWARA, N.A.M. dalam acara ini dilakukan pertunjukan musik oleh Luthuna Band, Nemo Band, Dhea Imoet, Seventeen band, Vagetan, SNADA, TEAMLO, Ikhsan Idol & Wulan KDI.
Serta dilakukan pembacaan puisi dan orasi oleh Vina Pandiwinata, Sekjen DPP KNPI Bung Munawar Fuad, Pecinta Seni Brigjen.TNI Ir Arief RAchman, MBA. hadir juga Merpati band, OXY band, Ageng Kiwi, Tessa Marissa, Dinar dll.
Hadir pula Cucu dari W. R Supratman Seorang pencipta lagu Indonesia Raya. Hari Musik Indonesia Bertepatan dengan Hari Lahirnya Composer Lagu Indonesia Raya tersebut.
Puncaknya pada pkl 00.00wib dilakukan penyalaan obor dan lilin serta pembacaan orasi yang dipimpin oleh Bpk Darma Oratmangun yang intinya menyemangati semua insan manusia untuk turut serta memerangi dan memberantas para pembajak yang membajak karya cipta musik dan lagu - lagu Indonesia.
Selain itu, mengajak para pekerja seni untuk terus berkarya dan jangan takut untuk menciptakan karya - karya terbaik bagi bangsa Indonesia. HIDUP MUSIK INDONESIA !!! [amir/musa]
LIPUTAN MERPATI LIVE INBOX SCTV
Inbox Ngamen di Televisi
By admin
Saturday, June 28, 2008 15:00:00
Sabtu, 28 Juni 2008
Inbox Ngamen di Televisi
Penyanyi atau band yang tampil bisa berinteraksi dengan penonton maupun pemirsa melalui hubungan telepon 3G.
Piyu sedang menikmati makan paginya di Makassar, hari itu. Ia harus berkomunikasi lewat telepon berteknologi 3G dengan penggemarnya dan disiarkan dalam acara in box yang digarap live di Medan.
Acara in box pukul 08.00 WIB (Senin-Kamis) ini cukup membuat para penyanyi maupun band agak kerepotan di pagi hari. Pasalnya, tim produksi akan menggeret siapa pun penyanyi maupun anggota grup band untuk menyapa penggemarnya melalui layanan 3G.
Di mana pun mereka sedang berada dan apa pun yang sedang mereka lakukan, pokoknya si penyanyi maupun personel grup band harus cuap-cuap di depan layar telepon seluler dan ditayangkan secara langsung. Perbedaaan letak tempat yang sangat jauh antara lokasi produksi dan lokasi si penyanyi pun tak menjadi kendala.
Acara tampak berjalan lancar di layar televisi. Tapi, ada kalanya, tim produksi beberapa kali kewalahan jika sinyal telepon selular yang mereka persiapkan ternyata tak menjangkau lokasi shooting in box. ''Agak lumayan panik juga jika tiga buah penyedia jaringan telepon seluler yang kami gunakan ternyata tidak terdeteksi sinyalnya,'' ujar salah satu produser in box, Biobina Tridanti.
Mau tak mau, tim produksi harus wira-wiri mencari lokasi yang ada sinyal. Tak jarang, karena sinyal tak kunjung muncul, tim mengubah susunan acara yang ada di rundown acara, sampai tim produksi menemukan lokasi yang bersinyal di sekitar acara in box diproduksi.
in box adalah acara pagi hari di SCTV. Hadir sejak januari 2008, acara ini mengungguli program sebelumnya di waktu yang sama, seperti Panorama Pagi dan Seger Bener. Menayangkan 10 videoklip paling digemari, in box menghadirkan penyanyi atau grup band tampil ala mengamen, tanpa panggung. Tanpa panggung berarti penyanyi atau grup band bebas berinteraksi dengan penonton di lokasi. ''Secara psikologis kami inginnya penonton berada di tempat sejajar dan bisa menyentuh artis idolanya,'' tambah Febri Mutia, line producer SCTV.
Nama in box diambil dari istilah dunia gadget (peranti elektronik). Ini sesuai dengan pemanfaatan teknologi, seperti layanan multimedia messaging service (MMS) dan juga layanan 3G (third generation) di acara ini. Kedua teknologi itu memberikan keleluasaan bagi siapa pun yang memiliki telepon genggam untuk berpartisipasi dalam acara ini.
Tidak hanya meminta ditayangkan video klip yang diinginkan, pemirsa juga bisa berinteraksi dengan bicara langsung melalui layar telepon genggam yang ditayangkan di layar kaca SCTV, untuk sekadar menyapa teman maupun sanak saudaranya. ''Kami meng-akomodir masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang senang sekali bisa tampil di televisi,'' ujar Febri.
Bermaksud menghasilkan tayangan yang lebih segar dan tidak cepat membosankan, latar belakang lokasi secara rutin berganti. Beberapa kota besar pun disambangi in box, dari barat sampai ke belahan timur Indonesia.
Untuk memproduksi program ini pun tim produksi harus membawa sebuah OB van, mobil yang dilengkapi peranti yang terhubung dengan satelit untuk menyiarkan in box langsung dari lokasi. Selain OB van yang selalu dalam posisi siap pakai, tim hanya menyediakan dua-tiga tenda istirahat untuk penyanyi atau band yang tampil, ditambah dua bus berisi alat pendukung acara. Alat musiknya pun cukup akustik saja, tanpa menggunakan listrik.
Memberi kesan beda, in box juga mengadirkan dua-tiga penyanyi tiap kali tayang. Yang tampil pun tak hanya penyanyi maupun band yang ada di top 10 chart versi in box. Penyanyi pendatang baru maupun yang lainnya juga bisa hadir. ''Kalau yang nyanyi yang nangkring di top 10 chart terus, pasti akan bosan karena lagunya pasti yang sama juga. Jadi, kami menghindarinya dengan mengadirkan penyanyi lain yang sudah cukup dikenal,'' tambah Febri.
Menyanyi Playback
Bernanyi di kerumuman penonton di tanah terbuka, dengan alat musik akustik, tapi bisa menghasilkan suara bagus. Itulah in box.
Di layar SCTV, penyanyi yang tampil memang seperti menyanyi sungguhan dengan alunan alat musik. Benarkah begitu? Teranyata mereka tak benar-benar menyanyi. Mereka lip sync atau playback. Penyanyinya hanya buka tutup mulut, seakan-akan sedang menyanyi.
Konsep itu biasa digunakan oleh penyanyi saat tampil di program acara televisi. Selain itu jika menyanyi langsung tak sedikit waktu yang dibutuhkan untuk persiapan, seperti penyesuaian alat musik yang dipakai dan juga penyesuaian suara dengan alat sound yang ada. Padahal tak semua penyanyi punya waktu luang untuk tampil dengan alasan kesibukan masing-masing.
Format ini, sebenarnya, tak serta-merta diterima setiap penyanyi atau grup band yang tampil. Nidji, Ungu, dan Andra and The Backbone lebih memilih menyanyi langsung walau hanya dengan alat akustik. Mereka tak mau playback atau lip sync.
Pesan melalui telepon seluler yang dibacakan oleh pemandu acara juga sudah diterima sebelum acara diproduksi. Pesan-pesan yang dianggap tim layak tampillah yang akhirnya dibacakan.
Chart lagu
Untuk mendukung penampilan penyanyi atau grup band, SCTV mengadakan polling mingguan. Ini polling untuk menentukan 10 lagu teratas. Semula, susunan lagu itu baru ditentukan setelah satu pekan. Hingga pada awal pekan depannya baru mendapatkan urutan yang tepat sesuai respons permintaan dari pemirsa.
''Tapi, saat ini kami sudah bisa menentukan chart harian karena respons pemirsa sudah cukup tinggi. Sehingga hasil urutan sudah bisa ditentukan harian,'' papar Biobina.
Tingginya respons permirsa ini pun disambut dengan perubahan jam tayang. Jika pada dua pekan awal hanya Senin-Kamis, pekan ketiga hingga saat ini in box tayang Senin-Jumat. Lamanya jam tayang in box juga diperpanjang. Semula hanya 60 menit, sejak dua bulan lalu menjadi 90 menit.
Untuk menghindari kemungkinan adanya kejenuhan pemirsa akibat perpanjangan waktu, in box juga menghadirkan pasangan host yang berbeda tiap pekannya. Host yang dipilih tidak harus memiliki latar belakang master of ceremony (MC). SCTV tak segan mengajak juga host pendatang baru baik dari kalangan artis film, sinetron maupun model.
Promosi Pendatang baru
in box juga menjadi ajang promosi para band pendatang baru, seperti Merpati Band, band asal Ciamis, Jawa Barat, yang berdiri akhir 2002. Untuk tampil dalam in box episode Kamis (26/6), grup band yang digawangi Rani (vokal), Ayus (gitar), Boegil (drum), Andi (suara latar dan gitar), Liez (gitar utama) tak perlu persiapan khusus.
Mereka membawakan beberapa lagu dari album perdana mereka, di antaranya 'Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah' dan 'Minta Hatiku'. Mereka bernyanyi santai dengan format playback. Merpati Band mengusung lagu pop dengan campuran sedikit rock, dengan tema utama lagunya bercerita tentang kesetiaan. ''Menyenangkan juga bisa tampil di acara in box, jadi ajang promosi buat kita,'' ujar Rani.
Merpati sudah tampil lebih dari lima kali dalam acara in box yang dihelat di Jakarta maupun di luar Jakarta dan luar Pulau Jawa. Munculnya Merpati dalam in box pun berhasil membantu penjualan album mereka yang sudah mencapai 34 ribu, baik compact disc maupun kaset.
Syarat
Selain sudah harus mulai dikenal, band yang tampil harus sudah memiliki album. Band yang tampil juga harus mempunyai karakter suara dan jenis musik yang memang digemari pemirsa. ''Yang paling utama mereka punya video klip. Kan inti acara ini adalah video klip kalau tidak punya video klip ya tidak bisa tampil,'' jelas Biobina.
(fia )
Sumber: Republika Online
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=339271&kat_id=477
ORANG BELAKANG LAYAR YANG MENGANTARKAN MERPATI MENEMBUS MAJOR LABEL DENGAN TANGAN DINGINNYA TAK LEPAS TERUS MENSUPPORT PERJALANAN MERPATI
KOMENTAR VERY SETYA PERMANA MD MGFM CIAMIS
Sedih.....
Ngambek......
Mungkin itulah yang dirasakan salah satu group band indie label ciamis yang lagunya dibajak oleh pembajak keparat. yang lebih tragisanya, pemasoknya adalah dari jakarta dan bentuk bajakannya macam - macam, cd,mp3,dan vcd....
Band tersebut namanya merpati band, memang bisa dibilang band yang ngetop di priangan timur. pertama mereka bikin single "Tak Selamanya Selingkuh Indah" / "Selingkuh" dan radio kami yang pertama publikasikan lagu tersebut untuk daerah ciamis dan juga ada satu radio swasta lainnya juga di tasikmalaya, karena kitalah radio yang punya acara pemutaran lagu lagu indie label.
Selang 4 Bulan, Lagu tersebut laku dipendengar radio di priangan timur dan hampir semua radio di priangan timur sering memutar lagu tersebut karena banyak yang request dan memang kern abis. walaupun lagunya kelihatan sekali indie label, maklumlah rekaman di sebuah studio rekaman di ciamis, tapi tetap enak didengar.
Kemarin - kemarin kata Ranny (vokalis cewek) yang kebetulan satu kampus sama saya, bilang mereka sudah rekaman di studionya tersebut dengan aransemen baru dan sudah dibikin album kompilasi. ternyata waktu dia jalan2 mendengar lagunya diputar dipinggir jalan dan pas ditanya pada penjual tersebut ternyata mereka dipasok dari jakarta.
Memang sebelumnya lewat saya pernah mengirimkan demo lagu ke sebuah studio rekaman di jakarta dan syukur dapat respon baik, tapi kata Ranny sendiri sampai sekarang ini belum ada lagi konfirmasi untuk rekaman dan bikin album.
Buat label.....
Yang mungkin benar-benar berminat untuk memproduseri band tersebut untuk proses rekaman, kontak saya dulu aja dan nanti saya konfimasikan ke merpati band. dan natinya langsung nego sama merpati band. saya cuma promosiin band merpati aja via internet.
Boleh dibilang penilaina saya sebagai MD, lagu - lagunya angat bagus sekali dan single ke-2 dan 3 sudah sering diputar di radio2 di priangan timur. dan T.O.P.B.G.T
"Satu kata untuk pembajak dan penjual lagu band indie tesebut" semoga menyadari kesalahan yang tlah dilakukan dan kembalilah kepada jalan yang benar"
Ranny (Vokalis Cewe) Dia sampai sekarang merasa sedih dengan adanya penbajakan lagu merpati band. kebetulan dia juga satu kampus sama aku. dan untuk menjadi tahu... merpati band, alirannya pop alternative, dan punya 2 vokal cewek dan cowok.
=============================
Very Setya Permana
(Music Director)
KOMENTAR ORANG BANJARSARI CIAMIS TENTANG MERPATI
YANG DI AMBIL DARI BLOG : http://mustafidwongbodo.blogspot.com/2009/01/merpati-band.html
Band Ini telah mengharumkan kota kelahiranku Banjarsari yaitu sebuah kota kecil yang terletak di Tatar Galuh parahiyangan Selatan. Bagi semuanya yang ngefans ataupun para Gratis (Gerakan Anti selingkuh) silahkan berikan komentar anda.
MERPATI Band, band asal kota Banjarsari, Ciamis-Jawa Barat hadir di belantika musik Indonesia. Setelah memasukkan demo lagu ke sejumlah radio, lagu karya mereka yang belum juga dirilis albumnya, telah banyak mendapat sambutan hangat oleh pendengar radio di daerahnya dan semakin merambah ke daerah-daerah lain yang akhirnya berkembang banyak menjadi penggemar mereka. Dilemanya, lagu merekapun dibisniskan dalam bentuk kaset dan CD bajakan yang beredar dipasaran oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang tidak diketahui sumbernya. Dan akhirnya kini mereka merilis album perdana dibawah Nagaswara.
Berawal dari hobi masing-masing personil yang sama-sama menyukai musik kemudian membentuk grup band sebagai wadah mencurahkan bakatnya. Tepat pada tanggal 22 Oktober 2002, Rani (Vokal), Andi (Rhytem/Back vokal), Lies (Guitar), Ayus (Bass), Boegil (Drum) membentuk sebuah band yang diberi nama MERPATI Band.
Nama MERPATI Band selain merupakan sebuah hewan yang mampu terbang tinggi dengan kepakan sayapnya juga mempunyai arti sebagai lambang sebuah kesetiaan. Dalam pengertian tersebut terdapat kesesuaian dengan format, visi, dan misi band ini, yaitu menyebarkan kesetiaan dan perdamaian. MERPATI Band berharap kesetiaan diantara personil tetap terjaga dengan solid. Juga dengan MERPATI Band ini harapan, asa, dan cita-cita dapat tercapai bersamaan dengan kepakan sayapnya yang melesat tetapi pasti, terbang melambung tinggi..semoga.
Band ini mengusung genre pop romantic/alternatif, namun tidak menutup kemungkinan memainkan unsur jenis musik lain untuk memperkaya musikalitas sehingga lebih beragam. Band yang berdiri 22 Oktober 2002 tersebut sebelumnya pernah membuat album kompilasi dengan 14 band dari Priangan Timur pada 2005. Karena mereka ada di album kompilasi band indie bertajuk Kart Project inilah undangan untuk tampil sebagai bintang tamu mengisi acara berdatangan. Apalagi penampilan mereka cukup mendapat sambutan dari para penggemarnya yang disebut dengan nama Gratis (gerakan anti selingkuh).
LUDI AKMALUDIN STUDIO KAMESWARA CIAMIS:TEMPAT PERTAMA KALI MERPATI MEMBUAT DEMO LAGU INDIE
Tul BO... di Indonesia segala bisa.
Beatpro & Rio, oke saya setuju dengan saran anda ke Pa Agus tentang bikin forum mo kemana dengan karya kita, sebab seperti kang KD tea HIDUP UNTUK MAKAN..........
Yes promosi memang sangat sangat sangat perlu tapi ada cerita beberapa anak Band :
Band direkam 7 lagu secara live modal 700 rebu sambil bawa handycam, cuma sebulan lebih mereka datang lagi dengan gitar baru eh taunya mereka produk sendiri VCD dijual di sekitar Kecamatan tempat mereka berada laku 800 keping dijual variatip 15-20 rebu... hahaha untung gede.
MERPATI BAND, 4 tahun yang lalu Band dari Kecamatan Banjarsari itu datang dengan keluguannya di studio merekam LIVE masih 30rebu. Lagunya ngetop di Radio2, versi VCDnya laku keras karena ada yang "rajin" bikinin klip dgn potongan2 sinetron. Akhir 2007 Boss Nagaswara ngontak saya mo ngambil mereka, demi masa depan mereka saya support meski dalam hati saya ragu karena meski lagunya komersil tapi main band belum oke lah jujur aja....Lihat promosi gede2-an yg dilakukan Nagaswara, dan saya yakin mereka tidak memperhitungkan penjualan FISIK berupa kaset & CD tapi ya itu tea RBT... entah udah berapa ratus ribu traffic yg didapet, smoga.... Amin.
Sekali lagi untuk informasi rekan2 yang seneng bikin musik, daripada lagu2mu berjubel di saku mendingan dibikin serius trus bisa kerjasama penjualan secara digital (download & RBT) contoh bisa ke IM-PORT, Mobimax, Astro, Equinoxdmd (22 negara) dsb...
Mas BO... dengan adanya RBT saya amat senang karena Indonesia sekarang sudah menganut THE SONG NOT THE SINGER (biasanya kan the singer not the song), yang punya royallty HANYA pencipta lagu... nah ini mungkin KEBANGKITAN NASIONAL dalam HAK CIPTA alias mudah2-an mengangkat nasib pencipta LAGU yang maaf saya ngeri dengan keadaan mereka jauh dibandingkan dengan PENYANYINYA.
SBY lagi menggalakan UU HAKI no 19 2002 mudah2an nyala api takan cepat memudar.
Eh sorry... jadi ngadongeng begini, maklum aki-aki atuh
Salam.
LUDI AKMALUDIN
Subscribe to:
Posts (Atom)